By : Freddway.com
Tipe Manager seperti apakah Anda? Apakah Anda tipe “Result-Oriented” yang hanya mau tahu hasil akhir saja ( tipe pemimpin yang “mau tau beres aja” ), tanpa mau terlibat dalam proses pengerjaannya? Atau Anda tipe Manager ingin melihat anak buah berhasil? Apakah Anda tipe Manager yang secara tulus senang melihat ketrampilan dan prestasi anak buah meningkat? Atau sebaliknya atau tipe yang “senang buaanget” kalau melihat anak buah gagal & tidak mampu melakukan tugasnya, dan kemudian Anda tampil seperti “Rambo” yang mampu menyelesaikan segala-galanya sendiri? ( Seolah-olah, hanya Andalah yang mampu, yang lain “payah” )
Mengapa didalam dunia kerja yang nyata banyak Manager yang senang orang lain “kelihatan bodoh” didalam menjalankan tugasnya? Mengapa banyak pemimpin yang tidak mau melatih anak buah supaya terampil kerjakan tugasnya? Mengapa banyak Manager yang lebih “rela” melihat anak buahnya “payah”, ketimbang harus melatih anak buah? Jawabnya hanya satu yaitu banyak pemimpin tingkat Supervisor & Manager yang memiliki paradigma peninggalan jaman feodal “Kalau anak buah saya pintar, nanti posisi saya terancam. Jadi lebih baik saya biarkan “bodoh” saja”
Paradigma salah seperti ini banyak berlaku didalam dunia kerja nyata. Dan akibatnya, perusahaan hanya memiliki beberapa “Jenderal” ( Manager ) yang pandai, tetapi mempunyai banyak prajurit ( level staff ) yang kurang trampil. Kondisi seperti ini, diibaratkan perusahaan sedang memelihara “BOM WAKTU”, apabila suatu saat Manager ybs keluar dari perusahaan, yang ditinggal adalah armada karyawan yang kurang terampila dengan produktivitas rendah.
Bagaimana caranya membuat Anda menjadi Manager yang “People-Oriented”? Manager yang peduli dengan “manusia”, yang lebih manusiawi, yang lebih mementingkan kemajuan prestasi setiap individu dibawahnya, yang lebih menaruh perhatian terhadap pengembangan SDM, dan yang lebih menaruh perhatian pada kesuksesan anak buah ( dalam kerjakan tugasnya )?
Beberapa tips praktis menjadikan Anda People-Oriented-Manager :
1) Beritahu anggota team Anda, bahwa Anda dan mereka , saling membutuhkan, dan setiap anggota team adalah penting buat Anda
Keinginan manusia yang paling besar adalah kebutuhan untuk ”diakui dan dibutuhkan” oleh orang lain.
Tips Untuk Melakukannya:
- Kumpulkan team Anda, dan katakan secara eksplisit hal tersebut
- Lakukan secara regular (misalnya 1 bulan 1 kali ) untuk mengingatkan hal tersebut
- Tunjukan dalam action Anda, bahwa Anda memang serius dengan perkataan Anda, caranya, misalnya sering-sering memancing ide-ide atau usulan dari team Anda tentang cara-cara melakukan suatu penugasan. Walaupun sebenarnya Anda sudah tahu jawabannya, jangan terlalu “royal” untuk keluarkan ide Anda. Beri ruang untuk anak buah menunjukan bahwa mereka juga memiliki ide dan bisa berguna untuk team.
2) Tunjukan pada mereka, dalam hal tertentu, mereka lebih hebat dari pada Anda .
Ijinkan orang lain merasa nyaman, merasa “ada harganya”, merasa saling membutuhkan.
Misalnya, Anda secara pribadi mengatakan : “Wah, ketelitian kamu memang luar biasa, saya saja tidak bisa seteliti kamu lho…”
Tips:
- Katakan hal ini secara personal, jangan secara kolektif
- Jangan lakukan hal ini terlalu sering
- Dalam hal tertentu, Anda harus tetap tunjukan bahwa sebagai atasan, Anda memiliki kompetensi diatas rata-rata mereka ( supaya tidak dicap ”bodoh” oleh bawahan )
3) Berikan penugasan pada orang yang tepat
Ada Manager tertentu yang sengaja memberikan tugas kepada anak buah yang memang tidak memiliki kompetensi untuk jalankan tugasnya. Tujuannya, selain ia ”happy” melihat orang lain terlihat gagal, ia juga sedang ”pamer diri” bahwa sesungguhnya si Manager lebih superior.
Pastikan, sebelum pendelegasian, anak buah Anda memahami ”goal” dari penugasan dan kemudian Anda harus pastikan, ia memiliki skill yang dibutuhkan. Apabila ia kurang trampil, ini adalah kesempatan untuk investasi pengaruh Anda kepada anak buah dengan cara melatih dia.
Tips Sebelum Penguasaan:
1. Pastikan anak buah sudah memahami tugasnya dengan benar. Caranya : suruh ia ulangi penjelasan Anda secara lengkap.
2. Sempatkan jadwal singkat untuk melatih ketrampilan tehnis yang anak buah butuhkan untuk selesaikan tugas-tugasnya
Ingat : Jika Anda tidak mau jadi ”Rambo”, dalam setiap penugasan, pastikan Anda lakukan 2 hal diatas
3. Bangun ”Keterbukaan” dalam komunikasi
Manager tipe ”Result Oriented” biasanya sangat tidak ”People-Oriented”. Bagi mereka, komunikasi adalah sesuatu yang bertele-tele dan buang waktu. Padahal, saat Anda berkomunikasi dengan dialog ( bukan monolog ), Anda sedang INVESTASI PENGARUH positif pada team Anda. Jika Anda ingin dibantu & dipedulikan oleh anak buah, Anda harus ”menabur” kepedulian terlebih dahulu dengan mereka.
Tips
1. Luangkan waktu 15 menit pertama dipagi hari dengan menyapa setiap anak buah Anda.
a. Anda boleh tanyakan hal-hal bersifat pribadi, seperti anak mereka ( jangan terlalu lama, 2 atau 3 menit sudah cukup )
b. Tanyakan juga apakah mereka ada kendala atau rintangan dalam menjalankan tugas mereka hari ini ( dan kalau ada kendala, janji waktu disiang hari untuk menolong mereka )
c. Lebih banyak mendengar, dari pada bicara. Sapa mereka dengan pertanyaan - pertanyaan seperti “Anakmu bagaimana kesehatannya?”, “Apakah kamu ada kesulitan yang tidak bisa kamu atasi?”, dsb
5) Latihlah mentalitas “Selalu Mengucap Syukur” dalam diri Anda maupun dalam team Anda
Selalu ingatkan diri Anda untuk selalu mengucap syukur kalau Anda memiliki karyawan yang luar biasa, anggota team yang baik, bahwa Anda memiliki pekerjaan yang luar biasa, bahwa Anda dikarunia kesehatannya yang prima, dsb.
Saat Anda memiliki kebiasaan mengucap syukur, maka Anda akan memiliki pola pikir positif didalam menghadapi para karyawan Anda. Saat Anda melatih para karyawan untuk memiliki mentalitas mengucap syukur, Anda akan menuai hasil dalam bentuk semangat kerja yang positif :
Tips:
- Selalu ingatkan seluruh anggota team Anda bahwa ”Bekerja adalah Ibadah”. Lakukan ini dalam forum pertemuan atau rapat
- Secara personal atau kolektif, ingatkan kepada team Anda untuk berfokus pada ”apa yang telah kita terima dan miliki” dari Yang Maha Kuasa. Jangan selalu mengeluh dan hanya fokus pada apa yang tidak kita miliki.
Sekali lagi, sebagai Manager, saat Anda peduli pada anggota team Anda, maka mereka akan peduli terhadap berbagai beban kerja Anda.
No comments:
Post a Comment